Masfim dot Com » Alasan Islam dan Medis Larang Kencing Berdiri.
Umumnya,
pria buang air kecil dengan posisi berdiri sementara wanita dengan
posisi jongkok. Namun, bagaimana bila pria kencing dengan posisi
jongkok? Mungkin hal ini akan terkesan aneh, tapi dibalik kesan aneh ternyata kencing dengan berjongkok bermanfaat bagi kesehatan pria. Di
Swedia pria dilarang kencing berdiri sebab pemerintah memandang ada
banyak keuntungan yang diperoleh bila pria kencing dengan cara duduk di
toilet.
 |
Ilustrasi Batu Ginjal : Jurukunci.net
|
Partai sosialis dan feminis di Swedia mengklaim bila pria
duduk saat buang air kecil maka akan lebih higienis. Hal itu dapat
mengurangi genangan air dan dianggap dapat mengurangi risiko kanker
prostat dan meningkatkan kualitas kehidupan seks pria.
Berikut ini manfaat buang air kecil dengan jongkok bagi kesehatan pria:
1.
Saat buang air kecil dengan posisi jongkok sempurna kandung kemih akan
tertekan dan memicu keluarnya seluruh urin dari tubuh tanpa sisa.
Kandung kemih yang kosong dapat membantu mengurangi risiko kanker
prostat.
Untuk mengosongkan kandung kemih, saat buang air seni
usahakan batuk-batuk kecil supaya kandung kemih lebih tertekan dan urin
bisa keluar semua.
2. Biasanya saat buang air seni dengan posisi
jongkok sering disertai dengan buang gas, dengan begitu Anda telah
membuang metabolisme tubuh berupa air dan gas. Kondisi ini sangat jarang
terjadi bila Anda kencing dengan posisi berdiri.
3. Buang air kecil dengan posisi berdiri tidak akan menekan kandung kemih sehingga masih ada urin yang tertinggal dalam tubuh.
Hal
ini tentu saja dapat meinmbulkan berbagai macam penyakit akibat masih
tertinggalnya sisa metabolisme tubuh. Makin banyak urin yang tersimpan
dalama tubuh maka makin meningkat pula risiko terkena batu kandung
kemih.
Larangan Nabi
Secara
agama, kebanyakan orang yang biasanya kencing berdiri kemudian mereka
akan mendirikan shalat, ketika akan ruku’ atau sujud maka terasa ada
sesuatu yang keluar dari kemaluannya.
Itulah sisa air kencing
yang tidak habis terpencar ketika kencing sambil berdiri, apabila hal
ini terjadi maka shalat yang dikerjakannya tidak sah karena air kencing
adalah najis dan salah satu syarat sahnya shalat adalah suci dari hadats
kecil maupun hadats besar.
Kebiasaan orang kencing berdiri akan
mudah lemah bathin, karena sisa-sisa air dalam pundi-pundi yang tidak
habis terpancar menjadikan kelenjar otot-otot dan urat halus sekitar
zakar menjadi lembek dan kendur.
Berbeda dengan buang air
jongkok, dalam keadaan bertinggung tulang paha di kiri dan kanan
merenggangkan himpitan buah zakar. Ini memudahkan air kencing mudah
mengalir habis dan memudahkan untuk menekan pangkal buah zakar sambil
berdehem-dehem.
Dengan cara ini, air kencing akan keluar hingga habis, malahan dengan cara ini kekuatan sekitar otot zakar terpelihara.
Ketika
buang air kencing berdiri ada rasa tidak puas, karena masih ada sisa
air dalam kantong dan telur zakar di bawah batang zakar. Ia
berkemungkinan besar menyebabkan kencing batu.
Kenyataan
membuktikan bahwa batu karang yang berada dalam ginjal atau kantong seni
dan telur zakar adalah disebabkan oleh sisa-sisa air kencing yang tak
habis terpencar. Endapan demi endapan akhirnya mengkristal/ mengeras
seperti batu karang.
Jika Anda biasa meneliti sisa air kencing
yang tak dibersihkan dalam kamar mandi, anda bayangkan betapa keras
kerak-keraknya. Hal ini juga merupakan salah satu yang menyebabkan
penyakit lemah syahwat pada pria selain dari penyebab kencing batu.
Sesungguhnya banyak siksa kubur dikarenakan kencing maka bersihkanlah
dirimu dari (percikan dan bekas) kencing. (HR. Al Bazzaar dan
Ath-Thahawi)
Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
Rasulullah saw. pernah melewati dua buah kuburan, lalu beliau bersabda:
Ingat, sesungguhnya dua mayit ini sedang disiksa, namun bukan karena
dosa besar. Yang satu disiksa karena ia dahulu suka mengadu domba,
sedang yang lainnya disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air
kencingnya.
Kemudian beliau meminta pelepah daun kurma dan
dipotongnya menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan salah satunya
pada sebuah kuburan dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain seraya
bersabda: Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya, selama belum
kering. (Shahih Muslim No.439).
Demikian hikmahnya Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi Wa Salam melarang kencing berdiri. Dan bagi muslim
yang shalat, kadang setelah keluar dari WC dan mau shalat, ketika ruku’
dalam shalat kita merasa ada sesuatu yang keluar dari kemaluan, itu
adalah sisa air kencing yang tidak habis.
Hal ini menyebabkan
shalat tidak sah karena salah satu sarat sahnya shalat adalah bersih dan
suci dari najis baik hadats kecil maupun hadats besar, dan air kencing
merupakan najis.
Sehingga Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasalam sering mengingatkan dalam sabdanya:
“Hati-hatilah dalam masalah kencing karena kebanyakan siksa kubur dikarenakan tidak berhati-hati dalam kencing”
Masfim dot Com | Sumber :
JuruKunci
Judul : Alasan Islam dan Medis Larang Kencing Berdiri