Masfim.com » Bahaya Berhutang Jika Berniat Tidak Mengembalikan. Hutang bisa menjadi salah satu alternatif solusi yang akan dilakukan jika seseorang memiliki permasalahan finansial dalam kesehariannya. Dalam beberapa kasus finansial seseorang, cara ini menjadi salah satu solusi efektif dari sekian banyak solusi untuk meringankan beban ketika kondisi keuangan sedang mengalami penurunan dari sebelumnya.
|
hutang piutang : infoyunik |
Namun selain menjadi solusi, ada banyak permasalahan yang kemungkinan muncul saat berhutang menjadi pilihan dalam mengatasi permasalahan ekonomi tersebut. Terutama saat proses pengembalian yang sering kali tidak sesuai dengan jadwal kesepakatan diawal ketika memulai menghutang. Hal lainnya yang kerap terjadi adalah adanya niat dari peminjam hutang untuk melupakan dan tidak mengembalikannya, padahal bahayanya sangat mengerikan. Lalu seperti apa bahaya jika kita berniat tidak mengembalikan hutang. Berikut ini adalah ulasannya.
Bahaya Berhutang Jika Berniat tidak Mengembalikan
Banyak kasus dalam masyarakat dimana para orang yang meminjamkan hutang justru mengalami kecewa. Padahal niat awal mereka adalah membantu meringankan beban saudara atau kerabat yang membutuhkan pinjaman tersebut. Namun, sering kali setiap jatuh tempo pada tanggal yang dijanjikanoleh si peminjam justru malah menghilang dan tidak ada kabarnya.
Tidak dipungkiri juga bahwa para peminjam jenis ini memang memiliki niat tidak membayar apa yang sudah dipinjamnya sejak awal. Sehingga mereka akan selalu mengelak dengan beribu alasan atau berpura-pura lupa untuk membayar hutangnya. Dapat diketahui bersama bahwa hal ini sangat berbahaya bagi kehidupan bermasyarakat.
Pasalnya tidak di dunia saja dimintai pertanggungjawaban atas apa yang sudah dipinjamkan, namun diakhirat kelak masih akan dipertanyakan atas hutang piutang tersebut dan ternyata bagi mereka yang berhutang dan berniat tidak mengembalikan sejak awal peminjaman maka akan disamakan statusnya dengan pencuri pada akhirat kelak nanti.
“Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (HR. Ibnu Majah no. 2410. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shohih)
Al Munawi mengatakan, “Orang seperti ini akan dikumpulkan bersama golongan pencuri dan akan diberi balasan sebagaimana mereka.” (Faidul Qodir, 3/181)
Ibnu Majah membawakan hadits di atas pada Bab “Barangsiapa berhutang dan berniat tidak ingin melunasinya.”
Ibnu Majah juga membawakan riwayat lainnya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Barangsiapa yang mengambil harta manusia, dengan niat ingin menghancurkannya, maka Allah juga akan menghancurkan dirinya.” (HR. Bukhari no. 18 dan Ibnu Majah no. 2411). Di antara maksud hadits ini adalah barangsiapa yang mengambil harta manusia melalui jalan hutang, lalu dia berniat tidak ingin mengembalikan hutang tersebut, maka Allah pun akan menghancurkannya.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya yang paling di antara kalian adalah yang paling baik dalam membayar hutang.” (HR. Bukhari no. 2393)
Bagaimana lalu apakah masih ada niatan berhutang dan membiarkan begitu saja? Perlu diketahui berama bahwa dunia ini sifatnya hanya sementara, sedangkan akhirat adalah tempat untuk selama-lamanya sementara pertanggung jawabannya luar biasa atas hutang yang belum terbayar. Maka dari itu ada baiknya segera untuk melunasi hutang piutang yang telah dimulai dan jangan mencoba untuk melupakannya walaupun dari si pemberi pinjaman telah lupa.
Masfim dot Com | Sumber : infoyunik.
Judul : Bahaya Berhutang Jika Berniat Tidak Mengembalikan.